BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Polisakarida juga dikenal sebagai poliosa
merupakan karbohidrat majemuk yang mempunyai susunan kompleks dengan berat
molekul. Makromolekul ini merupakan polimer monosakarida atau polimer
turunan-turunan monosakarida. Apabila monomer polisakarida hanya terdiri atas
satu jenis monosakarida, polisakarida ini disebut homopolisakarida; apabila
monomer terdiri atas lebih dari satu jenis monosakarida atau turunan
monosakarida, polisakarida ini disebut heteropolisakarida.
Diantara banyak polisakarida yang
terdapat dialam, ada yang struktur kimianya mengandung nitrogen, tetapi ada
juga yang struktur kimianya tidak mengandung nitrogen. Berdasarkan monosakarida
penyusunya, polisakarida yang tidak mengandung nitrogen dapat dibedakan atas
pentosan dan heksosan.
Polisakarida yang mengandung nitrogen
sering disebut polisakarida campuran sebab umumnya termasuk heteropolisakarida.Pada
umumnya, polisakarida ini mempunyai monomer amino heksosa atau turunan dari
amino heksosa.
Pada organisme hidup, polisakarida
berperan sebagai bahan makanan, terutama sebagai bahan makanan pembentuk
energi.Polisakarida yang berfungsi sebagai bahan makanan disebut polisakarida
nutrisi.Misalnya amilum dan glikogen.Polisakarida ada yang berperan sebagai
pelindung sel-sel organisme atau sebagai bahan kerangka penunjang jaringan
tubuh.Polisakarida ini disebut polisakarida arsitektural. Misalnya selulosa,
pektin dan kitin. Selain itu, ada pula polisakarida yang mempunyai fungsi
khusus, misalnya asam kondroitin sulfat, heparin dan asam hialuruat.Amilum dan
selulosa juga mempunyai pemakaian yang luas dalam industry. Terutama sebagai
bahan baku pembuatan senyawa lain.
1.2.
Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini meliputi beberapa aspek berikut :
1.
Memaparkan
dan mengidentifikasi pengertian polisakarida
2.
Menjelaskan
jenis-jenis polisakarida
3.
Memberikan
gambaran jenis-jenis polisakarida terpenting bagi tubuh
1.3.
Permasalahan
Dalam makalah ini
masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut.
1.
Apa pengertian dari polisakarida?
2.
Apa saja jenis-jenis polisakarida, baik
polisakarida simpanan maupun polisakarida struktural?
3.
Apa saja jenis polisakarida yang penting
dalam ilmu gizi?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Polisakarida
Polisakarida adalah senyawa dimana molekul-molekulnya mengandung
banyak satuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glikosida, mempunyai
massa molekul tinggi dan tidak larut dalam air atau hanya membentuk emulsi
saja. Hidrolisis lengkap akan mengubah polisakarida menjadi monosakarida
(heksosa).
Ikatan antara molekul monosakarida yang satu dengan yang lainnya
terjadi antara gugus alkohol pada atom C ke-4 molekul yang satu (II) dengan
gugus aldehida pada atom C ke -1 molekul monosakarida dengan yang lain.
Polisakarida
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polisakarida simpanan dan polisakarida
struktural. Polisakarida simpanan berfungsi sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi permintaan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural berfungsi sebagai materi
penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme.
Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi
monosakarida dan yang lainnya berfungsi sebagai unsur struktural di dalam
dinding sel dan jaringan pengikat. Glikogen dan pati merupakan polisakarida
simpanan yang terdapat pada tumbuhan dan manusia sedangkan selulosa merupakan
polisakarida strukural yang berfungsi sebagai tulang semu bagi tumbuhan. Pati
dan glikogen dihidrolisa di dalam saluran pencernaan oleh amilase,
sedangkan selulosa tidak dapat dicerna. Namun, selulosa mempunyai peran penting
bagi manusia karena merupakan sumber serat dalam makanan manusia.
B.
Jenis-Jenis
Polisakarida
Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polisakarida
simpanan dan polisakarida struktural.Berikut ini adalah
uraian tentang polisakarida simpanan dan polisakarida struktural.
1.
Polisakarida
Simpanan
a. Pati
Pati adalah polisakarida simpanan dalam tumbuhan. Monomer-monomer
glukosa penyusunnya dihubungkan dengan
ikatan α 1-4. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus. Sedangkan
bentuk pati yang lebih kompleks adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang
dengan ikatan α 1-6 pada titik percabangan.
b. Glikogen
Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam
tubuh hewan.Struktur glikogen mirip dengan amilopektin, namun memiliki
lebih banyak percabangan. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen pada sel
hati dan sel otot. Glikogen dalam sel akan
dihidrolisis bila terjadi peningkatan permintaan gula dalam tubuh. Hanya saja, energi yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat
diandalkan sebagai sumber energi dalam jangka lama.
c. Dekstran
Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-hlukosa rantai α 1-6, yang memiliki
cabang α 1-3 dan beberapa memiliki cabnga α 1-2 atau α 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri diketahui kayak akan dekstran.
Dekstran juga telah diproduksi secara kimia menghasilkan dekstran sintetis.
2.
Polisakarida Struktural
a.
Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan. Selulosa adalah senyawa paling
berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per tahun.Ikatan glikosidik
selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam
konfigurasi beta.
b. Kitin
Kitin adalah karbohidrat penyusun eksoskeletonartropoda (serangga, laba-laba, krustase). Kitin terdiri atas monomer
glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. Kitin murni menyerupai kulit,
namun akan mengeras ketika dilapisi dengan kalsium karbonat. Kitin juga
ditemukan pada dinding sel cendawan. Kitin telah digunakan untuk
membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan akan terurai setelah luka
atau sayatan sembuh.
C.
Polisakarida Terpenting dalam Ilmu Gizi
Polisakarida merupakan polimer monosakarida, mengandung banyak
satuan monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Hidrolisis lengkap
dari polisakarida akan menghasilkan monosakarida. Glikogen dan amilum merupakan
polimer glukosa. Berikut beberapa polisakarida terpenting:
1.
Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dalam dinding
sel pelindung seperti batang, dahan, daun dari tumbuh-tumbuhan.Selulosa
merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul
tunggal selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa.
Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam air menghasilkan D-glukosa.
Dalam sistem pencernaan manusia terdapat enzim yang dapat
memecahkan ikatan α-glikosida, tetapi tidak terdapat enzim untuk memecahkan
ikatan β-glikosida yang terdapat dalam selulosa sehingga manusia tidak dapat
mencerna selulosa. Dalam sistem pencernaan hewan herbivora terdapat beberapa
bakteri yang memiliki enzim β-glikosida sehingga hewan jenis ini dapat
menghidrolisis selulosa. Contoh hewan yang memiliki bakteri tersebut adalah
rayap, sehingga dapat menjadikan kayu sebagai makanan utamanya. Selulosa sering
digunakan dalam pembuatan plastik. Selulosa nitrat digunakan sebagai bahan
peledak, campurannya dengan kamper menghasilkan lapisan film (seluloid).
2.
Pati / Amilum
Pati terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida.Merupakan
polimer dari glukosa. Pati terdapat dalam umbi-umbian sebagai cadangan makanan
pada tumbuhan. Jika dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi
dua fraksi utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Perbedaan terletak pada bentuk
rantai dan jumlah monomernya.
Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan
dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa
atau lebih. Amilosa membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan
iodium.Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya pati.
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya
bercabang. Rantai utama mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan
1,4'-α. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh ikatan
1,6'-α.
Hidrolisis lengkap pati akan menghasilkan D-glukosa. Hidrolisis
dengan enzim tertentu akan menghasilkan dextrin dan maltosa.
3.
Glikogen
Glikogen merupakan polimer glukosa dengan ikatan α (1-6). Polisakarida
ini merupakan cadangan energi pada hewan dan manusia yang disimpan di hati dan
otot sebagai granula. Glikogen serupa dengan amilopektin.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri atas banyak monosakarida. Polisakarida
merupakan senyawa polimer alam (umumnya homopolimer) dengan monosakarida
sebagai monomernya. Polisakarida dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar
secara fungsional, yaitu polisakarida simpanan dan polisakarida struktural.
Polisakarida
simpanan berfungsi sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan akandihidrolisis untuk memenuhi permintaan gula bagi sel. Misalnya Pati, Glikogen, dan Dekstran.
Sedangkan polisakarida struktural berfungsi sebagai materi penyusun dari
suatu sel atau keseluruhan organisme.Misalnya selulosa, dan kitin.
Polisakarida terpenting : amilum/pati, selulosa, glikogen.
-
Amilum :
Polimer glukosa ikatan α
-
Selulosa :
Polimer glukosa ikatan β
-
Glikogen : Polimer glukosa ikatan bercabang
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar